Massa GMRHM Demo di Gedung DPRD Rohil, Tuntut Hak Angket Kasus Asusila

ROHIL, Kabardaerah com – Kasus viral skandal pejabat publik di Rokan Hilir ternyata masih bergulir, pada hari Kamis sekitar pukul 11.00 Wib, puluhan massa sudah mulai mendatangi Kantor Wakil Rakyat DPRD Rohil di area perkantoran Batu Enam. Basis massa demonstran mengatas namakan Gerakan Masyarakat Rokan Hilir Menggugat (GMRHM).

Dalam aksi damai pada hari Kamis tersebut, kordinator aksi menuntut dan meminta DPRD Rohil menggunakan Hak Interpelasi dan Hak Angket atas dugaan kasus Asusila yang lagi viral saat ini. Aksi massa tersebut juga membawa atribut beberapa spanduk saat menggeruduk gedung wakil rakyat.

Hasil pantauan awak media dilapangan, situasi saat terjadinya aksi demo tersebut sempat berjalan memanas akibat belum adanya tanda-tanda seorang Wakil Rakyat pun kelihatan batang hidungnya dalam menyambut aksi massa tersebut. Justru yang kelihatan hanya ada beberapa staf dari pegawai Sekwan untuk menerima aspirasi GMRHM.

Sementara APH, seperti personel Aparat Kepolisian dan Satpol PP yang hadir dan mengawal agar suasana tetap kondusif, saat team media memantau aksi tersebut kondisi tegang sempat pecah terjadi ketika rombongan demonstran melihat belum adanya tanda- tanda Wakil Rakyat yang hadir didepan teras Kantor DPRD, akibatnya para demonstran sangat kecewa. Memang sempat terjadi aksi saling dorong dan merengsek ketika orasi kordinator mengatakan “jika tidak ada satupun wakil rakyat yang menerima aspirasi kami, maka kami sepakat ingin menyegel Kantor DPRD Rohil ini,” ujar sang orasi demo.

Akhirnya sang Wakil Rakyat yang di tunggu untuk menerima aspirasi muncul juga, perwakilan dari anggota DPRD Rohil Hermawan didampingi staf Sekwan langsung menemui aksi massa tersebut.

Momentum pasca munculnya Wakil Rakyat dan hadirnya perwakilan dari gedung DPRD tersebut, ketua kordinator aksi menyerahkan dokumen tuntutan dan dan sebelumnya membaca poin-poin tuntutan tersebut, diantara tuntutan mereka mendesak Hak Angket dan Hak Interpelasi.

Hermawan saat menemui aksi massa pendemo, diplomasinya agak sedikit irit mengeluarkan steatmen dan berjanji akan menyampaikan aspirasi tuntutan tersebut kepimpinan dan membahas tuntutan aksi masa pendemo.

Kordinasi umum Eka R mendesak DPRD Rohil menggunakan Hak Interpelasi dan Angket. Dalam orasinya saat unjuk rasa, kordinator aksi saling bergantian menyampaikan aspirasi dan disaat yang sama para pendemo juga saling bersautan membalas setiap isi tuntutan dari orasi yang dikeluarkan sang orator.

Paska setelah menyerahkan dokumen tuntutan aksi di gedung Wakil Rakyat, aksi massa GMRHM langsung membubarkan diri.**(Rudi.H)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *