Setelah Penabalan, Bupati Kasmarni dan Wakil Bupati Bagus Santoso Resmi Sandang Gelar Kehormatan

Upacara penabalan berlangsung di Balai Kerapatan Wisma Sri Mahkota Bengkalis. Sebelum proses penabalan dilakukan, Bupati Bengkalis Kasmarni dan Wakil Bupati Bengkalis H. Bagus Santoso diarak menggunakan kompang dari pintu utama kediaman dinasnya menuju Balai Kerapatan.

Selain tabuhan kompang, pembawa bunga manggar juga turut mengiringi perjalanan Datuk Seri Setia amanah dan Datuk Seri Timbalan Setia Amanah beserta tamu-tamu kehormatan dan pemangku adat lainnya.

Setiba di gerbang masuk Balai Kerapatan, Kasmarni dan Bagus Santoso disambut dengan atraksi silat sebagai bentuk penghormatan dan dilanjutkan dengan siraman beras kuning kepada keduanya dan rombongan.

Prosesi adat pun dilanjutkan dengan duduk bersila tinggi sama rata mendengarkan berbagai maklumat yang disampaikan oleh pemangku adat, sebelum Bupati dan Wakil Bupati Bengkalis ditabalkan oleh Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR Kabupaten Bengkalis, Datuk Seri H. Zainuddin Yusuf.

Gelarpun ditabalkan. Tanjak, selendang kuning dan keris sebagai simbol penabalan pun disematkan pemangku adat. Diantaranya Ketua MKA LAMR Kabupaten Bengkalis Datuk Seri H. Zainuddin Yusuf memasang mahkota dan tanjak, dan Ketua MKA LAMR Prov Riau Datuk Seri H.R Marjohan Yusuf memasang salempang Bupati Bengkalis.

Sementara Ketum DPH LAMR Prov Riau Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil memasang salempang Wakil Bupati Bengkalis.

Selanjutnya Dewan Pengurus Harian Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Bengkalis Datuk Seri H Sofyan Said menyerahkan keris kepada Datuk Seri Setia Amanah kemudian menyarungkan keris ke pinggang sebelah kiri Datuk Seri Timbalan Setia Amanah.

Penabalanpun selesai, prosesi selanjutnya tepuk tepung tawar, sebagai simbol memberikan doa dan selamat kepada Datuk Seri Setia Amanah dan Datuk Seri Timbalan Setia Amanah. Tepung tawarpun diberikan oleh sejumlah pemangku adat Melayu dan juga, yang berkesempatan hadir kala itu.

Prosesi inipun diakhiri oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bengkalis, H. Amrizal, dengan doa bersama untuk keberkahan majelis penabalan pagi ini.

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas penabalan gelar kepada kami. Gelar adat ini merupakan suatu amanah yang harus kami pikul dengan tekad dan kerja keras. Semoga segala kebajikan ini dibalas oleh Allah SWT., dengan balasan yang sangat besar,” tutur Bupati Kasmarni.

Bupati Bengkalis juga merasa bersyukur atas gelar kerhormatan dan doa yang diberikan kepadanya, serta dipercayai sebagai pemimpin negeri yang diteladani. Menurutnya gelar yang diberikan kepadanya merupakan gelar tertinggi di Kabupaten Bengkalis dengan adat istiadat Melayu ini.

“Doakan kami semoga dengan memegang gelar ini, atas kerja sama kita semua kami dapat mengabdi untuk negeri ini dengan lebih baik lagi,” ucap Kasmarni.

Sementara itu, Dewan Pengurus Harian Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Bengkalis Datuk Seri H. Sofyan Said mengatakan, pemberian gelar adat yang dilaksanakan hari ini, merupakan bentuk kepedulian sebagai masyarakat melayu terhadap pemimpin yang memikul tanggung jawab yang besar, maka hari ini merupakan anugerah penabalan dalam memberikan penghargaan tersebesar pempinan negeri ini bersuaian dengan adat resam melayu di Kabupaten Bengkalis.

“Pemberian penghargaan ini sesuai dengan ketentuan berdasarkan anggaran dasar rumah tangga peraturan daerah Provinsi Riau Nomor 1 Tahun 2012 pasal 29 ayat 1 sebutan yang diberikan oleh Lembaga Adat Melayu Riau kepada tokoh secara perseorangan anak negeri yang berjasa dalam melestarikan khasanah budaya melayu,” ujar Sofyan.

Tambah Sofyan pemberian gelar kepada Bupati Kasmarni beserta Wakil Bupati Bengkalis merupakan pemberian gelar kehormatan atas jasa-jasa yang sangat peduli terhadap perkembangan adat budaya ini, setia amanah adat berfungsi sebagai payung panji penasehat dan bimbingan utama masyarakat melayu, dengan jabatan sebutan setia amanah adat.

“Kita harus merasa bangga bahwa melayu menjadi kembang bunga yang jelita ditaman ini, tanah bertuah ini adalah sebuah titipan, sebuah amanah sebuah kepercayaan yang harus kita jaga kelestarian budaya melayu,” ungkapnya.

Sambung DPH LAMR Bengkalis juga menjelaskan, pemberian adat  ini tidak setakat nilai simbolik namun lebih jauh dari itu, bahwa  pemberian gelar ini, menurut azam, istizam dan konsitusi yang sadar, yang kuat demi mengangkat marwah dan martabat di negeri ini.

Turut hadir dalam acara penabalan itu, Sekda Bengkalis, para Asisten, Staf Ahli Bupati, para Forkopimda, seluruh Kepala Perangkat Daerah Kabupaten Bengkalis, Camat Bengkalis, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bengkalis, Ketua GOW Bengkalis, Ketua DWP Bengkalis serta seluruh tamu undangan terhormat lainnya.Mega Zainal/INF

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *